Puisi: PELANGI bernama CINTA

 

PELANGI bernama CINTA

Rintik hujan berpadu
Bias sinar matahari, terbingkai indah dalam pelangi..
Rinti hati tersatu
Bias sinar matahati, terbingkai indah binar cinta

Binar binar cinta, pelangi
Satu sisi tampak indah,
Sisi lainnya ia hanyalah bias sinar,
Bingkai Air mata, mata hati

Cinta..
Dari mata turun ke hati
Mengalir seperti air menjadi air mata

Aliran air mata,
Dari sebuah perjalanan padang duri,
Perjalanan yang dijalani kan hasilkan banyak luka
Namun, luka kan buatmu mengerti arti bangkit,
Sadar arti mengobati
Belajar arti tegar
Acuh akan derita
Dan paham arti AKU

Cinta bukan berjalan di depan
Bukan menuntun di belakang
Bukan melangkah meninggalkan
Bukan mendahului berlari
Bukan menanti menunggu
Namun, cinta MARI KITA BERJALAN BERSAMA

Mari melangkah berdampingan

Dalam cinta..
Walau ketegaran adalah ikrar
Aku tetaplah sebuah tembikar
Yang tak mampu bila terbakar
Yang tak kokoh mendengar terlalunya kelakar
Hatipun bisa terbakar
Sirna cinta tak lagi berakar

 

(NATA ALYA/KISARA)

Leave a Replay

2 thoughts on “Puisi: PELANGI bernama CINTA”

  1. Avatar
    aldian putra prayoga

    bahasa’a ribet. .kata”a byk diulang.. jenuh buat dibaca, tp. .kalo yg baca adl puitis.. bisa mengartikan lebih. bagiku .amanat dari puisi itu cukup mengajar..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top