KISARA telah memberikan program SETARA di kota Denpasar, mengingat pentingnya pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja. Setelah setahun proses implementasi, mulai terlihat adanya perubahan-perubahan pada remaja sebagai penerima manfaat. Nah berdasarkan hal inilah KISARA berinisiatif untuk melebarkan sayap ke kabupaten lain untuk menyebarkan pemberian pendidikan kesehatan reproduksi dengan nama program “Aku Bisa”, dan kabupaten tujuan pertama yaitu Tabanan.
Berkat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tabanan, MKKS Kabupaten Tabanan beserta PKBI Cabang Tabanan bekerjasama dengan KISARA PKBI Bali maka AKU BISA akan mulai terlaksana di kabupaten Tabanan. Hal pertama yang dilakukan tentu saja peningkatan kapasitas mengenai kesehatan reproduksi kepada guru-guru yang sudah terpilih. Pelatihan Fasilitator Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual Program “Aku Bisa” dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari Senin, 21 Januari 2019 hingga Rabu, 23 Januari 2019 di SMP Negeri 1 Kediri dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari guru-guru mata pelajaran IPA, Agama dan Penjaskes di 8 sekolah yaitu SMPN 1 Tabanan, SMPN 2 Tabanan, SMPN 1 Kediri, SMPN 2 Kediri, SMPN 3 Kediri, SMPN 4 Kediri, SMPN 1 Marga dan SMPN 2 Kerambitan.
Selama 3 hari pelatihan para calon guru fasilitator diberikan berbagai materi dari para profesional di bidangnya, mulai dari memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja, bagaimana perkembangan Psikologi Remaja, cara memberikan Konseling KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) pada remaja, hingga bullying pada remaja. Melalui pemberian materi-materi tersebut diharapkan guru fasilitator memiliki pemahaman yang baik dan cara pandang baru terhadap kasus-kasus remaja yang terjadi pada siswa di sekolah sehingga berkomitmen untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja guna mewujudkan remaja yang sehat dan bahagia. Bahkan di hari ke-3 para peserta melakukan simulasi atau micro teaching konten modul AKU BISA dalam proses pembelajaran di kelas.
Selama 3 hari pelatihan terlaksana, para peserta mengaku merasa senang mendapatkan informasi yang diberikan dan berharap dapat memberikannya ke keluarga terdekat, masyarakat juga siswanya di sekolah. Peserta berencana mengintegrasikan modul AKU BISA dengan mata pelajaran yang linear, seperti Agama, Penjaskes, IPA, dan BK serta ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya. Secara umum respon peserta terhadap materi modul AKU BISA amatlah baik, semoga modul ini dapat diimplementasikan sesuai rencana dan membantu para siswa dalam menghadapi masa pubertasnya. Demikian lah perjalanan KISARA dalam Membentuk Remaja Sehat dan Bahagia Edisi Tabanan, nantikan pula edisi di kabupaten lainnya ya! Ciao!