Kampanye 16HAKTP 2018: Hear Me Too

Sahabat KISARA, apa yang pertama kali muncul dalam benakmu saat mendengar kata kekerasan? Dipukul? Hal yang menyakitkan orang lain? Dicubit? Ternyata menurut WHO (World Health Organization), kekerasan memiliki definisi penggunaan kekuatan fisik yang disengaja, membuat ancaman terhadap diri sendiri, orang lain atau komunitas, yang kemungkinan besar mengakibatkan cedera, kematian, gangguan psikologis, perkembangan yang buruk atau deprivasi. Kekerasan sendiri bisa merupakan kekerasan fisik, psikologis, verbal, dan juga kekerasan pengabaian. Jadi apakah pemukulan ataupun pencubitan termasuk dalam kekerasan? Jawabannya, ya.

Di Indonesia, yang sedang marak menjadi bahan perbincangan saat ini adalah kekerasan terhadap perempuan. Pada tahun 2018 ini, jumlah kekerasan meningkat drastis sebesar 74,37% menjadi  348.446 kasus, dibandigkan tahun 2017 yang berjumlah  259.150 kasus. Peningkatan angka kasus kekerasan terhadap perempuan menyadarkan kita bahwa hal ini harus kita perjuangkan bersama-sama. Tua, muda, laki-laki dan perempuan, semua harus berjuang agar kasus seperti ini tidak bertambah setiap harinya.

Lantas, hal apa yang dapat kita lakukan agar kekerasan terhadap perempuan bisa diminimalisir? Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah berpartisipasi dalam Kampanye 16 Hari Aksi Tanpa Kekerasan terhadap Perempuan. Kampanye ini pertama kali diinisiasi tahun 1991 oleh Women’s Global Leadership Institute.  Tahun ini, kampanye #16HAKTP mengusung tema “Orange The World: Hear Me Too”. Alasan dibalik dipilihnya tema ini adalah karena masih banyaknya stigma terhadap perempuan korban kekerasan, bahkan di banyak kasus kekerasan, korban malah disuruh diam ketika hal yang seharusnya dilakukan adalah diberi bantuan.

Setiap tahunnya, kampanye ini berjalan selama 16 hari dari tanggal 25 Oktober – 10 November dengan beberapa tanggal penting diantaranya: tanggal 25 November: Hari Internasional Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan, tanggal 1 Desember: Hari AIDS Seunia, tanggal 3 Desember: Hari Internasional untuk Para Penyandang Disabilitas, dan diakhiri pada tanggal 10 Desember yang mana merupakan Hari Hak Asasi Manusia Internasional. 

Tahun ini, kampanye ini dilaksakan oleh 92 negara dengan lebih dari 700 organisasi yang berpartisipasi. Di Indonesia, kampanye #16HAKTP didukung penuh oleh Komnas Perempuan, lho! Bahkan Komnas Perempuan juga sudah menjalani kampanye ini secara rutin sejak 2001. Enam Belas Festival Film sebagai salah satu acara pendukung kampanye #16HAKTP kembali diselenggarakan secara nasional, dan tahun 2018 ini juga diselenggarakan kembali di Bali! Kampanye ini diprakarsai oleh KISARA, LBH Bali, dan juga GSHR Udayana. Selama kampanye, ada berbagai film menarik yang berhubungan dengan tema kampanye yaitu 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan diputarkan. Apakah kamu tertarik untuk berpartisipasi dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan?

 

Oleh: Anya Dharmika (Relawan KISARA)

Catatan Kaki:

Komnas Perempuan, 2018. Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2018 Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme

Reporter Komnas Perempuan. 2018. Siaran Pers Peluncuran Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-siaran-pers-peluncuran-kampanye-16-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan-2018

Rutgers. 2018.  16 Days of Activism Against Gender-Based Violence Campaign Key Dates. https://16dayscwgl.rutgers.edu/about/key-dates

Sandiata, Bella. 2018. Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2018: Bahas dan Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/kampanye-16-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan-2018-bahas-dan-sahkan-ruu-penghapusan-kekerasan-seksual

WHO. 2018. Definition and Typology of Violence. http://www.who.int/violenceprevention/approach/definition/en/

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top