Bagaimana Jika Aku LGBTIQ?

Pernah dengar tentang LGBTIQ? Atau mungkin kamu pernah mendengar pengalaman temanmu yang termasuk LGBTIQ?

Bingung, sedih, marah, kesal adalah reaksi yang seringkali dialami ketika seseorang menyadari dirinya adalah bagian dari LGBTIQ. Reaksi yang amat sering muncul karena besarnya tekanan dari masyarakat terhadap LGBTIQ akibat kurangnya informasi mengenai seksualitas.

Lalu apa itu LGBTIQ?

LGBTIQ adalah sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transseksual, Queer/Questioning, yang merupakan keberagaman orientasi seksual dan identitas gender yang dimiliki manusia. Orientasi seksual yang dimaksud adalah ketertarikan secara emosional dan seksual kepada jenis kelamin tertentu. Secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yakni, heteroseksual atau orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap lawan jenisnya, biseksual atau orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap kedua jenis kelamin, serta homoseksual atau orang yang tertarik secaraa emosi dan seksual terhadap sesama jenisnya.

Sementara itu, identitas gender menyangkut mengenai bagaimana seseorang mengidentifikasikan dirinya, apakah sebagai laki-laki ataukah perempuan. Identitas gender merupakan definisi kelelaki-lelakian atau keperempuanan yang dikontruksikan secara kultural. Identitas gender ini diterima oleh seseorang serta terwujud dalam tindakan, perilaku, dan nilai-nilai pribadi.

Identitas gender diperoleh seseorang melalui proses sosialisasi gender yang dialami mulai dari lahir hingga pengakuan terhadap dirinya sebagai laki-laki atau perempuan, maskulin atau feminin, yang semuanya berada dalam konteks kultural dari orang yang bersangkutan. Contohnya, seorang perempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan tidak selalu heteroseksual, atau seorang yang secara biologis laki-laki tapi mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan, tidak menjamin orientasi seksualnya homoseksual. Orientasi seksual seseorang tersebut tidak ditentukan oleh identitas gendernya, demikian juga sebaliknya.

Nah sekarang mari kita cari tahu dulu yuk, apa sih yang dimaksud dengan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transseksual, serta Queer/Questioning yang termasuk dalam LGBTIQ itu…

  • Lesbian adalah sebutan bagi perempuan yang memiliki ketertarikan secara emosi dan seksual kepada sesama perempuan.
  • Gay adalah laki-laki yang memiliki ketertarikan secara emosi dan seksual kepada sesama laki-laki. Lesbian dan Gay merupakan bagian dari homoseksual. Lesbian diistilahkan bagi perempuan sementara gay bagi laki-laki.
  • Biseksual seperti yang dijelaskan di atas adalah orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap kedua jenis kelamin.
    Contohnya seorang laki-laki yang tertarik dengan laki-laki juga tertarik dengan  perempuan, meski dengan ataupun tidak dalam waktu yang bersamaan.
  • Transgender adalah orang yang hidup atau menginginkan hidup sebagai anggota gender yang lain. Seorang transgender tidak menginginkan pergantian alat kelamin. Ternyata Transgender itu berbeda lho dengan Transseksual.
    Transseksual
    adalah istilah bagi orang yang hidup atau menginginkan hidupnya  sebagai lawan jenis kelamin yang dimilikinya. Biasanya seseorang baru disebut Transseksual ketika sudah berganti kelamin.
    Contohnya seorang perempuan berganti kelamin dengan melakukan terapi hormon dan operasi pergantian kelamin menjadi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Sedangkan Interseks merupakan istilah bagi  orang yang memiliki kelamin ganda.
  • Queer adalah istilah yang muncul untuk merangkul banyaknya variasi seksualitas manusia yang tidak bisa atau pun tidak mau dimasukkan dalam satu kelompok tertentu.
    Sementara Questioning adalah istilah yang biasa digunakan bagi orang yang sedang dalam proses mempertanyakan siapa dirinya, apa orientasi seksualnya, dan apa identitas seksualnya.

Ternyata selama ini masih banyak teman-teman kita yang termasuk LGBTIQ mendapat kekerasan dari masyarakat atau bahkan keluarganya sendiri. Termasuk dalam hal pemaksaan untuk mengubah orientasi seksualnya. Contohnya, dari homoseksual menjadi heteroseksual. Hal ini terjadi karena masih pemahaman heteronormalitas masyarakat, dimana hanya orientasi heteroseksual lah yang dianggap normal.

Sementara orientasi lainnya seperti homoseksual dianggap melanggar norma atau aturan yang berlaku di masyarakat dan agama, dan sampai sekarang masih ada yang beranggapan bahwa itu merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa. Padahal dalam Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa (PPDGJ III, 2002), homoseksual tidak termasuk golongan gangguan jiwa.

Jadi pendapat selama ini yang mengatakan bahwa homoseksual merupakan gangguan jiwa atau penyimpangan seksual dan tidak normal adalah salah besar. Terlebih lagi orientasi itu kan sesungguhnya memang merupakan hak pilihan yang dimiliki tiap individu.

Jika Kamu LGBTIQ..

Jadi apabila kamu merasa sebagai seorang LGBTIQ maka kamu sebaiknya jangan panik dan jangan sampai kamu membenci ataupun menyakiti dirimu sendiri, karena itu bukanlah suatu hal yang menyimpang. Kamu dapat mencoba beberapa cara, seperti beri waktu pada dirimu sendiri untuk meyakinkan tentang apa yang kamu rasakan dan cobalah jujur untuk pada dirimu sendiri. Jangan sampai kamu memaksakan dirimu untuk menjadi sesuatu yang sesungguhnya itu bukan kamu.

Selain itu kamu juga melengkapinya dengan informasi-informasi yang akurat mengenai LGBTIQ dari sumber yang terpercaya, sehingga kamu tidak akan salah dalam menilai dirimu. Bila perlu carilah teman yang terpercaya untuk mendengarkan ceritamu, setidaknya itu dapat mengurangi beban pikiranmu.

Sementara bagi kalian yang memiliki teman LGBTIQ jadilah pendengar dan penyemangat bagi teman kalian, jangan ditinggalkan, dijauhi, apalagi dikucilkan, mereka juga manusia seperti kita kan, dan tentu saja kita harus tetap berpikir positif menyikapi hal-hal seperti ini. Itu kamu, dan itu tidak salah.

 

Referensi:

  • Lebih Dekat Dengan LGBTIQ. 2009. Youth Centre PKBI Bali
  • The L World
  • PLU Satu Hati

Ilustrasi: http://medan.tribunnews.com/foto/berita/2011/8/26/0634304620X310.jpg

 

Leave a Replay

1 thought on “Bagaimana Jika Aku LGBTIQ?”

  1. Pingback: PARAFILIA

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top