PENTINGNYA TAHU TENTANG MASTURBASI

masturbasi

Halo Remaja, Apa Kabar ? gak terasa ya kita sudah masuk pertengahan tahun 2017. Apa resolusi yang sudah kamu capai di bulan Mei ini ? bagi yang baru saja ujian, selamat ya, sebentar lagi akan masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Tentunya pertengahan tahun ini menjadi waktu yang sangat menentukan tiga atau empat tahun ke depan di sekolah atau kampus mu ya. Intinya sih terletak pada diri kita sendiri, bagus atau tidaknya itu tergantung dari cara kita menjalaninya.

Oh iya… Berbicara masalah remaja, masih ingatkah siapa saja yang disebut remaja ? sekedar mengingatkan nih, Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja identik dengan kondisi labil pada seseorang, banyak keinginan dan rasa ingin tahu yang tinggi muncul pada masa ini. Menurut World Health Organization, remaja adalah masyarakat yang berumur 10-24 tahun dan belum menikah.

Nah mumpung kita lagi berbicara mengenai remaja, hal apa yang kira-kira sering menjadi trending topik dalam pembicaraan remaja ? banyak ya, karena memang prinsipnya remaja itu sedang mencoba banyak hal. Ada satu topik yang sering menjadi perbincangan di kaum remaja yang dari dulu sampai sekarang yang tetap akan menjadi perbincangan di remaja, terutama remaja laki-laki. Yaps, mungkin sudah ada yang kepikiran ya tentang Masturbasi, inilah yang akan kita bahas kali ini.

Secara umum, remaja memang diperbolehkan untuk melakukan masturbasi, yang mana remaja belum memiliki pasangan seksual yang tetap sehingga remaja yang melakukan hubungan seksual dengan siapapun itu merupakan hubungan seksual yang berisiko. Masturbasi identik dengan laki-laki karena memang mudah dilakukan bagi laki-laki, hanya memerlukan modal tangan, sedangkan pada wanita masturbasi tidak mudah dilakukan mengingat remaja wanita masih memiliki selaput dara yang utuh.

Ternyata, banyak lho remaja yang sering melakukan masturbasi. Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang dilakukan di tiga provinsi menunjukkan remaja rentang usia 15-18 tahun sebanyak 47% sering melakukan masturbasi (Luthfie, 2008). Hal ini membuktikan bahwa remaja memang sudah tidak asing dengan perilaku masturbasi ini.

Masturbasi sendiri memiliki manfaat bagi tubuh kita yaitu dapat meningkatkan hormon endorfin yang muncul setelah merasakan kenikmatan. Sayangnya, manfaat tersebut diikuti dengan beberapa efek samping masturbasi seperti kelelahan, luka lecet pada kelamin yang dapat menyebabkan infeksi, serta dampak buruk bagi masa depan yaitu ejakulasi dini. Pada aspek psikologis masturbasi dapat menyebabkan menurunnya rasa kepercayaan diri, terganggunya konsentrasi, bahkan kontrol diri yang rendah pada remaja.

Hal tersebut diatas dapat ditanggulangi dengan cara mengurangi perilaku masturbasi yang dilakukan. Jangan jadikan masturbasi sebagai ritual harian yang wajib mengingat alat kelamin merupakan investasi masa depan. Jangan khawatir tentang sperma yang tertampung terlalu banyak karena sperma dapat keluar sendiri melalui mimpi basah. Bila memang belum bisa menghentikan kebiasaan masturbasi, sekali dalam seminggu sudah cukup untuk melakukan masturbasi. Satu hal yang harus diingat saat melakukan masturbasi adalah dengan menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan sampai bersih dan memotong kuku yang panjang agar tidak menyebabkan luka.

Nah sekian informasi kali ini, bila ada pertanyaan silahkan menghubungi KISARA melalui sosial Media atau datang langsung ke klinik PKBI di Jl Gatot Subroto IV/6 Denpasar.

Oleh:

Adhyatma Perwira (Relawan Kisara)

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top