Seksualitas Remaja Antara Mitos dan Fakta

blood

“Kok bisa ya ML yang kedua cewek berdarah?” Tanya seorang teman, ketika saya mengajaknya untuk bergabung menjadi relawan.

“Maksudnya?”

 “Gini, waktu ML pertama kali itu dia gak berdarah.  Setelah itu kan dia gak perawan, kemudian ML lagi untuk kedua kalinya (beberapa hari kemudian). Nah pas ML kedua kali itu berdarah. Padahal kan kalau perawan yang berdarah tapi kok ini beda ya?” katanya memperjelas pertanyaan tadi.

 

Percakapan siang tadi dengan salah satu teman adalah sebuah percakapan yang mengungkapkan fakta bahwa masih banyaknya mitos-mitos yang dianut remaja. Hanya perawan yang berdarah. Siapa bilang? Yakin informasi yang kamu dapat itu benar ? Kamu yakin itu bukan hanya mitos ?

Nah agar kamu tidak terjebak dan terjerembab dengan informasi yang salah maupun mitos yang dapat menyesatkan, sebaiknya kamu memilah dan memilih informasi yang didapat. Lebih baik lagi jika kamu menanyakan pada orang-orang yang benar tahu terkait masalah itu. Hal itu dikarenakan zaman yang telah modern tidak membuat mitos-mitos berhenti beredar. Salah satu mitos yang sering dipercayai remaja adalah mitos terkait seksualitas. Berikut adalah beberapa mitos terkait seksualitas :

  • Keperawanan
    Berbicara mengenai keperawanan merupakan hal yang menarik bagi sebagian orang. Dalam pembicaraan yang terjadi akan terdapat pertukaran informasi yang dapat disebarkan pada beberapa orang di kemudian hari. Akan tetapi, jika informasi yang diberikan merupakan hal yang tidak tepat, hal tersebut akan menjadi mitos-mitos yang kemudian dipercaya kebenarannya. Berikut adalah mitos-mitos mengenai keperawanan yang sering diperbincangkan dan dipertanyakan :

    • Perempuan perawan pasti berdarah pada malam pertamanya
      Banyak orang masih percaya bahwa perempuan yang perawan pasti akan berdarah pada malam pertamanya (pertama kali melakukan hubungan seksual). Banyak yang masih percaya perempuan akan berdarah setelah selaput dara robek karena melakukan hubungan seksual dan setelah itu tidak berdarah lagi jika melakukan hubungan seksual.  Padahal selaput dara dapat dengan mudah robek oleh berbagai jenis aktivitas fisik yang ketat seperti bersepeda, berjalan, atau berenang. Beberapa perempuan juga memiliki selaput dara yang elastic sehingga tidak akan mengeluarkan darah ketika melakukan hubungan seksual. Selain itu,keluarnya darah saat melakukan hubungan seksual juga dapat diakibatkan adanya iritasi pada vagina karena kurangnya feroplay (rangsangan). Jadi perawan tak harus berdarah untuk bercinta pertama kalinya atau tidak mungkin berdarah setelah pernah melakukan hubungan seksual

    • Perawan tidaknya perempuan bisa dilihat dari caranya berjalan, bentuk pantat, dan bentuk lutut
      Bagian ini jelas-jelas mitos. Cara berjalan seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik individu seperti lebar tulang pinggul dan banyaknya lemak sdi sekitar paha. Begitu juga dengan bentuk pantat dan lutut seseorang. Bentuk pantat yang kendur atau kurang elastic disebabkan karenankurangnya aktivitas fisik dan olahraga. Bentuk lutut seseorang dipengaruhi oleh bentuk tulang yang dimiliki. Hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan pernah atau tidaknya seseorang melakukan hubungan seksual maupun perawan atau tidaknya seseorang.
    • Orang yang tidak perawan salah satu payudaranya akan terlihat lebih besar
      Payudara seseorang memang bisa membesar ketika terangsang namun hal ini tidak permanen karena umumnya ia akan kembali ke bentuk semula. Sehingga seseorang yang memiliki payudara lebih besar satu ataupun payudara besar tidak dapat dikatakan bahwa orang tersebut tidak perawan. Bentuk dan ukuran payudara dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan fisik seseorang sehingga tidak dapat menentukan perawan atau tidaknya seseorang.

    • Selaput dara yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan lagi
      Berbicara mengenai keperawanan menyangkut dua aspek. Aspek pertama  terkait dengan aspek fisik yang mengacu pada organ selaput dara. Seperti yang telah dipaparkan di atas, robeknya selaput dara bukan hanya diakibatkan melakukan hubungan seksual. Selaput dara merupakan bagian yang tipis dan elastic yang terletak sekitar 1,5 cm dari vagina sehingga beberapa aktivitas yang ketat (seperti dijelaskan diatas) dapat mengakibatkan selaput ini robek.
      Aspek kedua keperawanan terkait dengan aspek sosial yang mengacu pada pernah atau tidaknya melakukan hubungan seksual. Perempuan yang selaput daranya sobek namun tidak pernah melakukan hubungan seksual akan dikatakan tidak perawan jika dipandang dari aspek fisik, namun ia perawan jika dipandang dari aspek sosial. Begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa berbicara mengenai keperawanan akan bergantung dari aspek mana seseorang memandang keperawanan itu sendiri.
  • Menstruasi
    Informasi yang paling banyak beredar seputar menstruasi adalah minuman bersoda akan dapat mempercepat selesainya menstruasi. Informasi ini hanyalah mitos belaka. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membenarkan (membuktikan) hal tersebut. Siklus menstruasi atau cepat tidaknya menstruasi dipengaruhi oleh hormone dari individu sendiri. Cepat selesainya menstrusi ketika seseorang minum minuman bersoda dapat disebabkan faktor sugesti saja dimana orang tersebut percaya bahwa minuman bersoda mempercepat menstruasi.

 

Dari beberapa mitos yang disebutkan, adakah yang pernah kamu dengar atau kamu percaya?

Nah, jika kamu mendengar kembali dengan penjelasan yang ada kamu dapat memilah dan memilih lagi informasi-informasi terkait seksualitas yang kamu dengar, apakah itu fakta atau hanya mitos belaka. Sebagai remaja dengan pikiran yang terbuka jangan sampai kamu terjerumus dan ikut menyebarkan informasi yang sebenarnya hanya MITOS.

 

Oleh: Zeni Natalya/KISARA
Foto Ilustrasi: http://pad2.whstatic.com/

 

Leave a Replay

2 thoughts on “Seksualitas Remaja Antara Mitos dan Fakta”

  1. Avatar
    Raisa andiri

    Assalamualaikum,nama saya isah umur 19tahun
    Gini dok,saya baru menikah kemarin tgl 1feb saat malam pertama saya melakukan hubungan suami istri dok.
    Saat suami saya memasukkan penis ya,vagina saya langsung mengeluarkan darah segar banyak sekali dok,padahal suami saya baru memasukkan penis dan lansung mencabut ya kembali dok.
    Pertanyaan saya,apakah saat melakukan hubungan pertama saja dok yang mengeluarkan darah?
    Bagai mana dengan hubungan yang ke 2x 3x 4x kali ya apa masih bisa mengeluarkan darah lagi?
    Dan apa mungkin dok,suami saya baru menancap kan ya sekali ke vagina saya dan langsung mengelurkan penis ya lagi,udah 1x doang dok,masukin langsung di cabut,apa bisa merobek selaput dara saya dok? Saya mohon bantuan ya dok,mohon di jawan dok,terima kasih 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top