I Gusti Ngurah Edi Putra
Relawan Kisara PKBI Bali
Mengulangi kejadian yang sama di tiap tahunnya, Kisara PKBI akan kembali menerima keluarga baru di tahun 2015. Melalui pelatihan relawan KISARA PKBI 2015, maka KISARA akan menjaring remaja-remaja yang siap menjadi agen perubahan yang turut berkontribusi dalam menyelesaikan problema atau isu yang berkaitan dengan remaja.
Pelatihan relawan Kisara PKBI 2015 diawali dengan open recruitmen yang dibuka sejak Bulan Mei dan Juni 2015. Calon relawan yang telah menyerahkan curriculum vitae akan mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu tanggal 13 dan 14 Juni 2015 dan selanjutnya mengikuti kegiatan magang yang dijalani kurang lebih selama sebulan.
Pelatihan relawan Kisara yang dilaksanakan selama dua hari diikuti oleh 21 remaja dengan rentang umur 10-24 tahun sehingga latar belakang peserta pelatihan sangat beragam, ada yang merupakan anak kuliah, SMA, dan bahkan SMP. Latar yang berbeda tidak menyulitkan peserta untuk berbaur dan mengenal satu sama lain dalam setiap rangkaian pelatihan. Selama pelatihan, peserta diperkenalkan mengenai organisasi PKBI dan Kisara, materi seputar kesehatan reproduksi remaja dasar, yaitu organ dan kesehatan reproduksi, dan HIV AIDS, serta disampaikan juga materi mengenai NAPZA. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi yang difasilitasi oleh para relawan Kisara. Metode diskusi yang digunakan selama pelatihan mampu meningkatkan antusiasme peserta dan peserta berani untuk menyampaikan argumen terkait topik yang diberikan. Selama pemberian materi, selalu disisipi dengan ice breaking sebagai penyegaran untuk menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi peserta.
Jumlah peserta yang hadir pada pelatihan hari pertama dan kedua menunjukkan tekad peserta yang kuat untuk menjadi relawan Kisara. Selain itu selama mengkuti diskusi, peserta telah mampu beradu argumen dengan peserta lainnya sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan mampu menghidupi suasana selama pelatihan. Melalui kegiatan diskusi diharapkan peserta berani unjuk gigi dalam memberikan pendapat seputar isu-isu remaja. Calon relawan harus berani tampil di depan umum karena setelah resmi menjadi relawan Kisara, mereka akan memberikan informasi kepada remaja melalui ceramah, siaran radio, serta konseling.
Mengawali pelatihan hari kedua, para calon relawan Kisara diminta untuk membawa kondom dan berbagi cerita seputar pengalaman mereka saat membeli kondom. Beberapa peserta menceritakan pengalamannya yang sangat menarik dan bahkan mengundang gelak tawa dari peserta lainnya. Namun, ada pula peserta yang menceritakan pengalamannya yang tak menyenangkan saat membeli kondom. Selain ditugaskan membawa kondom, para calon relawan juga diberikan pelatihan tentang bagaimana cara memasang kondom yang benar.
Pelatihan relawan Kisara yang dilaksanakan selama dua hari dapat dinyatakan cukup berhasil karena secara kuantitatif, terjadi peningkatan skor pengetahuan yang cukup signifikan dari nilai pre-test ke nilai post-test. Peningkatan skor post-test yang cukup tinggi yaitu sebesar 25 poin menunjukkan bahwa peserta memperhatikan materi pelatihan dengan baik sehingga peserta mampu mengerti materi yang disampaikan. Selain itu, seluruh peserta menyatakan puas dan sangat puas terhadap penyelenggaraan acara ini sehingga menunjukkan keberhasilan pelatihan secara kualitatif. Setelah pelatihan, calon relawan dapat memilih kegiatan magang yang sesuai dengan minat mereka, seperti magang di radio, magang penulisan artikel, dan magang ceramah yang akan diikuti selama satu bulan. Calon relawan akan resmi menjadi relawan Kisara jika dianggap lulus mengikuti kegiatan magang tersebut.
Pelatihan relawan Kisara diharapkan dapat mencetak anggota keluarga baru, yaitu relawan Kisara angkatan 2015 yang siap berkontribusi positif dalam menghadapi problema dan isu-isu terkait remaja serta mampu menyuarakan hak-hak reproduksi remaja. Relawan Kisara diharapkan terus bergandengan tangan dalam menjaga komitmen bersama Kisara untuk memberikan informasi kesehatan dari, oleh, dan untuk remaja. Maka dari itu, mulai saat ini dan sampai waktu yang akan datang, Kisara akan terus menjadi wadah bagi remaja untuk menyalurkan hal-hal positif sehingga di masa depan akan ada secerca harapan bahwa akan terwujud remaja sehat yang mampu menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.