MEDICAL TRIP, Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja yang kekinian

Oleh : Deni Fami Prasetyo (Juara II lomba artikel International Youth Day 2019)

Sehat adalah keadaan sejahtera seutuhnya baik secara fisik, jiwa maupun sosial, bukan hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Remaja merupakan kelompok masyarakat yang selalu diasumsikan dalam keadaan sehat. Padahal banyak remaja yang meninggal sebelum waktunya akibat kecelakaan, percobaan bunuh diri, kekerasan, kehamilan yang mengalami komplikasi dan penyakit lainnya yang sebenarnya bisa dicegah atau diobati. Semua ini, yang akan mencetuskan penyakit atau kematian pada usia muda.

Remaja merupakan individu yang berada pada masa peralihan dari masa kanak ke masa dewasa. Peralihan ini disebut fase pematangan (pubertas), yang ditandai dengan perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Menurut Depkes RI tahun 2009, remaja di kategorikan pada rentang usia 12 – 25 tahun.

Banyak remaja mengalami penyakit serius akibat perilaku buruk yang dimulai sejak masa remaja contohnya merokok, penyakit menular seksual, penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS), kurang gizi, dan kurang berolahraga. Daerah yang menjadi sorotan adalah Provinsi Bali, yang merupakan daerah dimana HIV-AIDS pertama kali ditemukan.

Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja (10-18 tahun) terus meningkat, yaitu 7,2% (Riskesdas 2013), 8,8% (Sirkesnas 2016) dan 9,1% (Riskesdas 2018). Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3% menjadi 3,3%. Demikian juga proporsi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1% menjadi 33,5% dan 0,8% mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan. Hal lainnya adalah proporsi konsumsi buah dan sayur kurang pada penduduk 5 tahun, masih sangat bermasalah yaitu sebesar 95,5%.

Seperti diketahui, bila rokok merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab penyakit mematikan yakni stroke. Dengan meningkatnya prevalensi perokok di usia remaja tersebut maka berdampak pula pada peningkatan yang signifikan pada penderita stroke pada usia 15 tahun keatas

Gambar : Prevalensi Stroke menurut Provinsi
sumber : RISKESDAS KEMENKES RI Tahun 2018

Ironisnya pada hasil RISKESDAS yang diterbitkan tahun 2018 tersebut, Bali menjadi bagian dari banyaknya provinsi dengan peningkatan signifikan pada beberapa prevalensi penyakit. Bali merupakan destinasi wisata Internasional, sehingga pulau Bali menjadi pilihan utama bagi wisatawan mancanegara untuk berlibur. Namun, dengan beragamnya wisatawan yang hadir dapat menjadi ancaman bahaya penyakit yang dibawa oleh wisatawan mancanegera tersebut. Seperti HIV-AIDS yang pertama kali ditemukan di pulau Bali.

Oleh sebab itu diperlukan terobosan program apik namun bersifat kekinian dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja yang tengah berlibur. Kenapa harus pada saat berlibur? Maka jawabannya tentu saja karena pada saat liburan otak manusia berada dalam fase penyegaran memori yang mengalami relaksasi sehingga kemungkinan menerima informasi akan lebih baik. Menurut penelitian yang dilakukan Ratna pada tahun 2010 menunjukkan bahwa otak lebih mudah dan cepat menerima jika dalam kondisi santai dan reseptif. Detak jantung orang dalam keadaan ini adalah 60 – 80 kali per menit. Dalam keadaan ini otak memasuki gelombang alfa (8-12 Hz), yaitu kondisi otak yang rileks namun waspada sehingga bagian dari otak, yaitu hippocampus dan somatosensory, dapat bekerja dengan optimal.

Berkaca pada masalah yang terjadi serta peluang solusi dari permasalahan tersebut maka Medical Trip akan menjadi sebuah program layanan kesehatan di lingkungan masyarakat. Medical Trip adalah program rancangan penulis bersifat preventif dan promotif serta berkonsep memberikan penyuluhan serta pengecekan kesehatan dasar seperti tensi, asam urat, kadar gula, serta kolesterol terhadap masyarakat yang sedang berlibur. Dalam penyuluhan, Medical Trip akan mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit terlebih pada usia remaja agar terhindar dari PTM baik asma, stroke ataupun ginjal yang penyebab dasarnya karena kebiasaan merokok atau meminum alkohol sejak dini

Medical Trip menjadi sarana terobosan program dalam memberikan edukasi yang berisfat preventif terhadap masyakarat yang sedang berlibur di kawasan wisata untuk ikut serta berperan aktif dalam pengawasan remaja. Remaja Sehat, Indonesia Sehat!

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top