Hari Gizi Nasional; Makan Sehat, Lawan Wacana Body Shaming

Sahabat Kisara, pernahkah kalian merasa rendah diri karena komentar negatif tentang bentuk tubuhmu? Jika iya, kamu tengah mengalami body shaming yang sering dibahas dalam beberapa waktu terakhir. Istilah body shaming merujuk pada tindakan mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri seseorang baik dilakukan oleh orang lain atau pun terhadap diri kita sendiri (CNN, 2018). Kondisi ini cukup kompleks dimana korban tengah mengalami keadaan yang tidak sesuai standar bentuk tubuh ‘ideal’ di masyarakat. Segala ukuran tinggi-pendek dan gemuk-kurus seseorang menjadi tujuan munculnya wacana body shaming, dan menjadi cukup populer lantaran menyasar pada segala kalangan, tak terkecuali remaja.

Seringkali arena tindakan body shaming dilakukan lewat media sosial seperti instagram dan twitter yang sebagian besar penggunanya adalah remaja dan dewasa muda. Tak tanggung-tanggung, hal ini bisa mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik seseorang karena terbayang-bayang komentar jahat netizen tentang bentuk tubuh kita. Akibatnya, banyak terjadi kasus gangguan makan seperti anorexia, atau bahkan stres yang berujung obesitas pada generasi muda milenial. Padahal, kaum muda masih dalam proses pertumbuhan dan perlu asupan gizi yang seimbang. Kalau pengetahuan tentang tubuh dan asupan gizi saja belum dipelajari dengan baik, kira-kira bagaimana ya cara menghadapi body shaming?

Persoalan tentang body shaming tidak terlepas dari kekurangan atau kelebihan gizi yang mendukung seseorang memiliki bentuk badan tertentu. Kecenderungan untuk memiliki bentuk tubuh sesuai standar sejatinya telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan RI lewat indikator gizi yang menandakan tubuh sehat (Depkes, 2018). Fenomena body shaming dapat menyadarkan kita semua untuk melihat kembali kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terkait kebutuhan gizi dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Sebuah konsep body image mendatangkan cita-cita bagi sebagian besar orang, khususnya remaja unuk mendapatkan tubuh yang ideal. Meski begitu, dalam mencapai hal itu, mereka kerap mencari cara instan dan minim pengetahuan tentang asupan gizi yang baik, serta takaran kebutuhan makanan buruk. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan status gizi remaja umur 13 – 15 tahun secara nasional menggambarkan prevalensi pendek pada remaja sebesar 35,1%, prevalensi kurus sebesar 11,1%, dan prevalensi gemuk pada angka 10,8%. Rangkaian data ini menyuarakan kondisi gizi remaja di Indonesia tidak sedang baik-baik saja, dan berpotensi diperparah dengan wacana body shaming yang dapat mengganggu pola konsumsi remaja.

Lewat peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari, sebagai generasi muda harus lebih kritis dan sadar bahwa harus ada perbaikan gizi secara nyata bagi masyarakat Indonesia. Masalah gizi kali ini mencakup zona yang lebih abstrak, dimana berlaga pada level wacana yang dapat mempengaruhi pola konsumsi (gangguan makan) tidak sehat yang berdampak pada pembentukan isu body shaming dan memperparah kondisi tubuh korban. Meski begitu, rendahnya kecukupan gizi masyarakat disebabkan karena rendahnya pengetahuan dan akses pada makanan sehat oleh masyarakat kelas bawah juga menjadi misi penting untuk dituntaskan. Rendahnya kualitas gizi seseorang dapat mempengaruhi bentuk tubuh, kinerja, serta mental ketika bertumbuh kembang (Chairani 2018), sehingga pembiasaan konsumsi makanan sehat dan bergizi sejak dini sangat diperlukan untuk mencegah penyakit di kemudian hari oleh bentuk tubuh di bawah standar kesehatan.

Beberapa aksi nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan mulai membiasakan prinsip hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi dan seimbang. Dr Toto Sudargo, salah satu Ahli Gizi dalam Tirto (Saputri, 2017) menunjukkan bahwa pengetahuan tentang jumlah asupan gizi dan kalori yang dibutuhkan masing-masing tubuh seseorang perlu diperiksa lebih lanjut agar dapat menyeleksi makanan yang diperlukan tubuh. Makan sehat bukan berarti hanya makan buah dan sayur, lho. Asalkan seimbang dengan jenis makanan lainnya seperti karbohidrat, protein, hingga vitamin, serta sesuai dengan apa yang tubuh butuhkan ya, Sahabat KISARA. Jangan lupa dukung dengan aktivitas fisik serta menjaga berat badan secara teratur. Semua hal ini akan sangat berguna ketika kita sudah melakukannya sejak usia muda, karena pada masa ini tubuh manusia sedang berfungsi pada tahap yang maksimal.

Dengan menerapkan prinsip hidup sehat dan pengetahuan yang cukup seputar pemenuhan gizi yang tepat, prevalensi nilai stunting (kerdil), kurus (kurang gizi), dan obesitas (kegemukan) dapat diantisipasi atau bahkan menurun. Jika hal ini dilakukan dengan maksimal, tubuh seseorang secara otomatis dikategorikan dalam standar kesehatan masyarakat. Kita pun sebagai kaum muda mendapat manfaat yang maksimal yaitu dapat bertumbuh kembang dengan baik. Posisi wacana body shaming kemudian pada akhirnya akan berhenti ketika tidak ada lagi yang dijadikan target ‘tidak ideal’. Sebagai sesuatu yang dikonstruksi secara sosial, kata ideal dalam body shaming belum tentu masuk ke dalam standar kesehatan nasional, dan pelaku body shaming kerap tidak menguasai pengetahuan tentang kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, yuk Sahabat KISARA jadi remaja cerdas dan menyayangi diri dengan membiasakan pola konsumsi bergizi untuk melawan stigma body shaming!

 

Oleh: Cokorda Istri Maha Pradnya Savita

 

Catatan Kaki:

CNN. 2018. “Berhentilah Melakukan Body Shaming.” CNN Indonesia. Retrieved January 14, 2019 (https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20180111135130-436-268141/berhentilah-melakukan-body-shaming/).

Chairani, Lisya-. 2018. “Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta-Analisis.” Buletin Psikologi 26(1):12–27.

Depkes. 2018. Rencana Strategisi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Kementerian Kesehatan Indonesia

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Status Kesehatan Gizi Remaja 13-15 Tahun.

Saputri, Maya. 2017. “Hari Gizi Nasional, Anak Indonesia Masih Alami Masalah Gizi.” tirto.id. Retrieved January 14, 2019 (https://tirto.id/hari-gizi-nasional-anak-indonesia-masih-alami-masalah-gizi-chEB).

Photo by Dose Juice on Unsplash

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top