Nova Suandita
Relawan KISARA PKBI Daerah Bali
Minuman beralkohol memang sudah menjadi konsumsi masyarakat khususnya orang dewasa. Istilah minum pada remaja saat ini kerap kali diasosiasikan dengan meminum minuman beralkohol. Di kalangan anak muda, minuman beralkohol bagi sebagian orang merupakan bukti kejantanan atau ke-modern-an dalam pergaulan. Ironisnya minuman ini tidak hanya dikomsumsi oleh orang dewasa, akan tetapi kaum remaja sudah mulai coba-coba mencicipinya. Minuman beralkohol memiliki dampak negatif jika individu tersebut ketergantungan ataupun meminum alcohol dalam takaran yang tinggi. Salah satu efek dari minuman beralkohol yaitu berdampak pada perilaku kriminalitas seperti kasus yang terdapat pada berita Okezone News (2016) yaitu seorang pelajar (Yuyun) SMP N 5 Padang Ulak Tanding diperkosa dan dibunuh oleh 14 tersangka yang terdiri dari anak remaja dan orang dewasa. Ternyata kejadian diawali dengan pesta miras yang akhirnya berujung pemerkosaan hingga pembunuhan.
Kejadian kejahatan pada remaja di Indonesia kian hari semakin menjadi-jadi. Data registrasi Polri mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia selama periode tahun 2011–2013 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian kejahatan atau crime total dari sekitar 347.000 kasus pada tahun 2011 menurun menjadi sekitar 341.000 kasus pada tahun 2012. Namun, pada tahun 2013 meningkat menjadi sekitar 342.000 kasus (BPS, 2014). Beberapa kejadian kejahatan atau kriminalitas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh menurunnya kesadaran seseorang karena mengkonsumsi alkohol.
Apa itu alkohol?
Alkohol adalah obat psikoaktif yang paling banyak digunakan dan menyebabkan menurunnya kesadaran dan mengakibatkan ketergantungan (Santrock, 2002). Menurut Utina (2011) alkohol merupakan sejenis minuman yang memabukkan. Minuman ini biasanya dikomsumsi oleh orang dewasa bahkan remaja pun mulai mencoba mencicipi minuman yang berbahaya ini.
Ketergantungan terhadap alkohol sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Pecandu alkohol cenderung menjadi pribadi yang tidak bisa mengontrol emosinya. Kejahatan-kejahatan akibat alkohol sangat banyak, diantaranya negative thinking, membuat onar, pemerkosaan bahkan pembunuhan. Hal ini disebabkan karena hilangnya kesadaran sebagai manusia yang beradab diakibatkan oleh pengaruh dahsyat dari minuman yang mengandung alkohol (Utina,2011).
Bagaimana dampaknya?
Menurut Pranata (2015) Minuman keras adalah salah satu minuman yang mengandung zat adiktif (alkohol). Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak baik buat kesehatan fisik dan psikis seseorang. Menurut Anang Syah (2000: 8-9) dalam Pranata (2015) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif bagi pemakai adalah Kepribadian rusak, tingkah laku (bohong, manipulasi), pola pikir khas (serba mau cepat), pelanggaran norma, dan fisik (gemetaran, siang tidur malam begadang).Sedangkan tanda-tanda yang ditimbulkan akibat pemakaian minuman keras beralkohol umumya akan menyebabkan timbulnya keberanian mengarah pada perilaku kasar, pemarah, mudah tersinggung dan bertindak brutal.
Faktor apa saja yang mempengaruhi remaja minum minuman beralkohol?
Adapun faktor-faktor yang mempengaruihi remaja minum minuman beralkohol antara lain:
Lingkungan Keluarga
Karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras (Pranata, 2015)
Lingkungan Sosialisasi
Seorang anak akan mencari teman yang dapat memberikan perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya. Pergaulan yang salah akan berdampak negatif pula pada dirinya. Pada penyimpangan yang dilakukan melalui minuman keras, biasanya seseorang tidak akan langsung melakukannya, akan tetapi diajak oleh teman sekelompoknya untuk mencoba lebih dahulu untuk membuktikan bahwa mereka telah menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok tersebut (Pranata, 2015).
Keperibadian
Rendah diri yaitu perasaan seseorang lebih rendah dari satu atau lain hal dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya. Maka menyalahgunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya. Emosional, emosi remaja pada umunnya masih labil apabila pada masa pubertas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulakn konflik pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua (Djajoesman dalam Ulfah, 2005 dalam Pranata, 2015).
Cara mencegah dan menanggulangi remaja terhadap penggunaan minuman beralkohol
A. Lingkungan Keluarga
- Orang tua menghindari perselisihan dalam rumah tangga dan menahan diri dari mengucapkan perkataan yang menyakitkan, ejekan ataupun tekanan terhadap remaja untuk mencegahnya dari perilaku mencari obat stress melalui minum miras dan minol.
- Apabila orang tua mendapatkan anaknya minum miras dan minol, hendaknya jangan melakukan kekerasan, karena akan menjauhkan anak dengan orang tua. Jika di nasehati secara baik-baik remaja tersebut jadi besar kepala, maka solusinya adalah mengetahui apa yang membuat mereka menjadi seperti itu, karena umumnya anak remaja sedikit tertutup kepada keluarga.
- Orang tua memberikan aturan ketat tentang jam keluar malam, karena perilaku minum miras dan minol umumnya terjadi pada malam hari.
- Orang tua menyediakan waktu untuk melakukan kegiatan bersama seperti makan dan rekreasi bersama.
B. Lingkungan Soaial
- Carilah informasi yang benar terkait alkohol, jangan mudah percaya perkataan/ajakan orang lain untuk ikut minum minuman beralkohol.
- Pilihlah pergaulan yang positif dan usahakan mencari kesibukan seperti berolahraga.
- Hilangkan pandangan bahwa minum minuman beralkohol menunjukkan kejantanan.
- Bila ada masalah ceritakanlah pada sahabat, keluarga, dan atau konsultasikan kepada konselor, jangan pernah memendam masalah dan lari ke alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
Anang Syah (2000: 8-9) dalam Pranata Wahyu Dwi. 2015. Kenapa Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras. Teknik Informatika. Diakses pada 21 Juli 2016
Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Kriminalitas 2014. Jakarta-Indonesia. Diakses pada 21 Juli 2016
http://news.okezone.com/read/2016/05/06/337/1381717/kasus-pemerkosaan-yuyun-momentum-batasi-alkohol
Pranata, Wahyu Dwi. 2015. Kenapa Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras. Teknik Informatika. Diakses pada 21 Juli 2016
Utina, Sitriah Salim. 2011. Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental. Psikologi. IANIN Sultan Amai Gorontalo. Diakses pada 21 Juli 2016
Santrock, J. W.. 2002. Perkembangan Masa Hidup (Terjemahan dari Life-SpanDevelopment). Edisi 5, Jilid II. Erlangga: Jakarta. Diakses pada 21 Juli 2016
Djajoesman dalam Ulfah, 2005 dalam Pranata, Wahyu Dwi. 2015. Kenapa Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras. Teknik Informatika. Diakses pada 21 Juli 2016
Anang Syah (2000: 8-9) dalam Pranata Wahyu Dwi. 2015. Kenapa Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras. Teknik Informatika. Diakses pada 21 Juli 2016