“Be The Change You Want To See, Take Responsibility”, jika kita artikan secara harfiah makna dari penggalan lirik lagu Dance4Life ini adalah jadilah perubahan yang ingin anda lihat, dan ambillah tanggung jawab. Itulah hal yang diharapkan pada remaja setelah mengikuti kegiatan journey4life yang merupakan sebuah perjalanan sebagai bagian dari program Dance4Life. Dalam Journey4Life ini, fasilitator (Champion4Life) berperan sebaga peer leader untuk memberikan informasi satu arah dan memberdayakan anak muda. Dalam hal ini, anak muda dituntut untuk menjadi agen perubahan (Agent4Change) menuju ke arah yang lebih positif, baik pada dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Pada hari Sabtu, 9 November 2019 Dance4Life Bali berkesempatan untuk berbagi informasi dan pengalaman mengenai Dance4Life dan International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) 2019 melalui siaran radio di Pro 2 RRI Denpasar. Pada kesempatan ini Dance4Life Bali diwakili oleh dua orang fasilitator (Champion4life) yaitu Irma Noviadiani dan Sintya Anggreni serta satu orang peserta (Agent4Change) dari SMP PGRI 5 Denpasar yaitu Sekar Kumala Dewi. Melalui siaran ini diharapkan seluruh masyarakat Bali khususnya remaja dapat mengetahui bahwa pencegahan HIV AIDS tak hanya dapat dilakukan melalui sosialisasi/penyuluhan yang lebih menekankan pada teori, tetapi dengan gerakan dance pun kita bisa melakukan hal tersebut. Inilah yang kita sebut dengan dance4life, sebuah gerakan dance internasional yang melibatkan para remaja untuk berperan aktif dalam pencegahan penularan HIV AIDS.
Dance4Life adalah sebuah program berbentuk social-franchise yang menawarkan metode pemberdayaan anak muda dan kepemimpinan. Metode ini telah dijalankan pada 3 benua di dunia dengan 9 negara termasuk Indonesia. Pemilik konsep nasional Dance4Life di Indonesia adalah Rutgers WPF Indonesia yang merupakan organisasi nonpemerintahan yang memiliki misi untuk meningkatkan pendidikan seksualitas yang komprehensif, menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, menyediakan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi, hingga mempromosikan keberagaman dan toleransi dengan telah berkolaborasi dengan lebih dari 20 mitra di seluruh Indonesia, yang salah satunya adalah PKBI Bali dengan program Dance4Life Bali.
Di tahun 2019 ini, implementasi program Dance4Life Bali telah dilakukan pada sepuluh sekolah di Kota Denpasar, yang meliputi SMP Dharma Praja, SMP Dharma Wiweka, SMP Dwijendra, SMP K Harapan, SMP Ganesha, SMP PGRI 5 Denpasar, SMP N 7 Denpasar, SMP N 10 Denpasar, SMP N 12 Denpasar, dan SMA Saraswati 1 Denpasar. Pada setiap sekolah, dirancang untuk melakukan perjalanan (Journey4Life) dalam sepuluh kali pertemuan dengan lima tingkatan Journey4Life mulai dari tahap inspire, me, me & you, me & society, dan yang terakhir adalah tahap celebrate. Pada setiap tingkatan ini, peserta (Agent4Change) akan diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membangun kepercayaan diri dalam menentukan sikap dan perilaku hidup sehat, saling menghargai perbedaan dan persamaan, serta kematangan emosi melalui aktivitas – aktivitas yang dikemas secara unik, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta (Agent4Change). Perwakilan champion4life dan Agent4Change Bali juga berkesempatan untuk mengikuti International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) 2019 yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta, karena konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari mitra – mitra Dance4Life di seluruh Indonesia. Dalam konferensi ini dibahas berbagai gagasan, pemikiran, praktik lapangan, dan kebijakan – kebijakan baik itu pada tingkat nasional maupun internasional untuk meningkatkan program pengembangan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Indonesia.
Sintya Anggreni
– Relawan Kisara