Di usia remaja, pengaruh lingkungan, teman sebaya, hingga social media memberi pengaruh kuat pada kepribadian serta gaya hidup seseorang.tak hentinya pandangan terhadap stereotype badan ideal yang ‘kurus-tinggi-langsing-putih-rambut panjang’ membuat sebagian remaja sangat takut untuk menjadi gemuk. Gangguan makan memang lebih sering terjadi pada anak perempuan, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk terjadi pada anak laki-laki.
Penelitian dari National Institute of Mental Health menyebutkan 10.000 remaja, berusia 13-18 tahun yang mengalami gangguan makan meneumukan sebanyak 88 persen juga menderita gangguan kecemasan, depresi atau gangguan perilaku. Sekitar sepertiga dari mereka menderita bulimia, 15% menderita binge eating dan 8% lainnya menderita anoreksia nervosa. Menurut Annabele Gipp (Ahli diet dari University of New York) gangguan makan ini dapat dipengaruhi karena berbagai factor seperti factor genetic, social, lingkungan, tingkat pengetahun yang kurang, tekanan teman sebaya, adanya bullying dan paparan media social.
Gangguan makan adalah perilaku gangguan atau penyimpangan makan yang ditandai dengan ketidakpuasan atau gangguan citra tubuh yang dapat berujung pada diet ekstrem dan perilaku makan tidak sehat. Eating disorders meliputi anoreksia nervosa (Perilaku menurunkan berat badan secara drastis menggunakan metode ekstrem), bulimia nervosa (Perilaku makan berlebihan kemudian memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan), Binge Eating (Makan berlebihan dengan cepat dan diluar kendali). Penting untuk diingat bahwa gangguan makan merupakan kondisi kesehatan yang nyata dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan remaja yang sedang dalam masa emas pertumbuhan. Tidak semua remaja mau terbuka tentang apa yang sering dipikirkannya dan membuatnya stress, sehingga mereka terkadang memutuskan untuk mengatur makannya sendiri demi mencapai tubuh ‘ideal’. Ada kasus remaja yang menolak untuk makan meskipun berat badannya sudah berada di bawah normal, ada juga yang makan secara berlebihan saat suasana hatinya tidak menentu, atau ada pula yang secara sengaja memuntahkan makanannya.
Mengatasi gangguan makan tidak semudah mengatakan, “Kamu harus makan banyak” atau dengan memaksa mereka untuk makan. Gangguan makan nyatanya bukan hanya masalah fisik, namun juga mental. Untuk mengatasinya tentunya harus dimulai dengan adanya komitmen dan kesadaran dari dirinya sendiri. Selain pendampingan dan konsultasi ahli untuk penderita, diet sehat merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah gangguan makan. Diet sendiri pada awalnya memang ditujukan untuk tujuan mengontrol penyakit atau kesehatan seseorang, namun sekarang diet terkenal dikalangan remaja putri untuk memperoleh bentuk tubuh yang indah.
Nah, jika kamu ingin mulai mengatasi gangguan makanmu, yuk bisa dicoba tips dibawah ini!
- Atur Porsi,Pola dan Jenis Makanan. Bukan Sengaja Membuat diri kelaparan!
Mulailah membuat menu makan harian dan tentukan untuk makan sesuai jadwal yang telah kalian tentukan. Kurangi cemilan sebelum jam tidur dan makan cepat saji yang banyak mengandung lemak ya sahabat kisara. Ingat, makanlah makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral untuk tubuh kalian yang masih dalam masa pertumbuhan. Konsumsilah makanan seperti sayur, buah, dada ayam atau susu.
- Minum Air Putih!
Air putih memang punya segudang manfaat untuk tubuh kita, termasuk untuk melancarkan program diet kita. Minumlah sekitar 3-4 liter air putih sehari untuk mengurangi resiko dehidrasi. Air sendiri juga terbukti membantu proses metabolisme kita.
- Rajin Olahraga!
Olahraga membantu tubuh untuk bermetabolise sekaligus membakar lemak dalam tubuh. Bagi kalian yang malas keluar untuk olahraga, bisa mulai dengan olahraga ringan sepertio naik turun tangga, jalan-jalan disekitaran rumah, sit-up sebelum tidur atau dengan jogging ringan.
- Cintai Dirimu dan Hargai Prosesnya!
Tanamkan pemikiran bahwa kalian melakukan diet karna kalian menyayangi tubuh kalian sendiri., bahwa kalian melakukan diet untuk diri kalian sendiri dan bukan untuik orang lain. Jika kalian merasa diet memerlukan waktu yang lama, memang benar ya. Tapi alih-alih stres karna susah turun berat badan, ada baiknya kalian mensyukuri dan mengahrgai usaha kalian. Kalian bisa kembali mengingat hal apa saja yang telah kalian coba dan kalian bisa berikan reward berupa pujian pada diri kalian.
Mungkinkah kita hidup di dunia tanpa gangguan makan? Jawabannya iya. Terlepas dari kenyataan bahwa kelainan makan sangat kompleks dan lazim, pencegahan masih memungkinkan. Kita semua dapat membuat perbedaan dengan mengubah percakapan kita dengan teman, keluarga, kolega, dll. Saat ini kita berbicara tentang diet, menurunkan berat badan, dan apa yang tidak kita sukai tentang tubuh kita. Bagaimana jika kita mulai makan sehat, menjaga berat badan yang sehat, dan mulai menyadari betapa indahnya setiap tubuh unik kita? Kita perlu mengganti pikiran negatif tentang tubuh kita dengan penghargaan dan penerimaan. Gangguan makan bisa mematikan, jadi penting bagi kita sebagai masyarakat untuk tidak takut membicarakannya. Menyadari bahwa itu adalah masalah besar dan mengidentifikasi bagaimana kita dapat mendukung, mencintai, dan mendorong orang-orang dalam hidup kita yang tengah berjuang melawan gangguan makan adalah langkah penting dalam mencegah gangguan makan. Kita harus menghilangkan rasa bersalah dan malu yang sering menghalangi orang untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Ade Lia Novita Sari
Relawan Kisara PKBI Daerah Bali
1 thought on “Dealing With Eating Problems”
aweosem