Saat ditanya bagaimana perasaannya menjadi peserta dance4life? Wah, tentunya merasa senang dan menunggu – nunggu sesi dance4life. Program edukasi kesehatan reproduksi yang tidak biasa karena memadukan gerakan tarian, nyanyian, dan diskusi menjadi satu bagian. Saya sendiri suka dance, sehingga selain mendapatkan wawasan mengenai kesehatan reproduksi, relasi, dan mengenal beberapa permasalahan remaja, saya juga bisa menyalurkan hobi dance saya.
Materi tentang kesehatan reproduksi sebenarnya tidak asing bagi saya karena telah diperoleh dari ekstrakulikuler Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK – R), namun saya mendapatkan beberapa materi tambahan dari dance4life. Sebagai contohnya tentang relasi. Jadi, awalnya memang tidak terlalu memperhatikan mengenai permasalahan relasi yang mungkin saja muncul antar teman hingga pada akhirnya lebih sadar bahwa kita pun bisa menjadi teman yang baik atau tidak. Tidak hanya pacar, konflik antar teman memang sering terjadi, mulai dari hal yang sepele hingga adanya pertengkaran yang berkepanjangan. Jadi poin pentingnya adalah saling menghargai satu sama lainnya dan tidak menyakiti perasaan siapapun.
Selain itu, materi pacaran yang sehat juga menarik untuk diketahui. Walaupun belum pernah merasakan pacaran, materi tersebut memberikan bantuan bagaimana pacaran yang seharusnya nanti saling memberikan manfaat yang positif, menghindarkan diri dari perilaku seksual berisiko maupun tidak melakukan kekerasan dalam pacaran.
Sebagai konselor sebaya, saya juga terbantu dengan adanya materi tambahan dari dance4life, sehingga bisa menjadi teman curhat yang baik, memberikan saran – saran yang dapat membantu permasalahan teman saya. Topik curhat biasanya tentang pacaran, jadi materi dance4life mengenai relasi berguna untuk memberikan saran – saran pada teman – teman. Dengan mengenal kakak fasilitator dari KISARA, juga membantu nanti kalau ada teman yang curhat namun tidak teratasi dengan baik, maka saya berikan informasi untuk konseling di layanan konseling online kisara.
oleh: Kezia
