Hidup Berkesadaran, Langkah Awal Kebahagiaan

“Pikirkan dan fokuslah pada apa yang kamu kerjakan saat ini, jangan terpaku pada masa lalu atau masa depan yang akan membuatmu kuatir dan tidak nyaman.”

Begitulah kira-kira pokok kegiatan belajar mengenai hidup berkesadaran yang diadakan pada tanggal 30-31 Agustus 2019 untuk Petugas Puskesmas, Bidan BPM, Staff Klinik PKBI Bali, dan relawan KISARA. Kegiatan ini benar-benar memberikan pencerahan untuk bisa hidup berkesadaran dan bahagia. Ternyata, kekuatiran kita terhadap masa depan dan penyesalan kita terhadap masa lalu sering kali mempengaruhi kehidupan kita di masa ini.

Ibu Diah Frida, Dosen Jurusan Psikologi Udayana, sebagai salah satu narasumber menyarankan peserta untuk memiliki hidup yang seimbang antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Beliau mengungkapkan bahwa ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menimbulkan penyakit-penyakit, seperti sakit kepala, pegal, gangguan pencernaan, depresi, kecemasan, kemarahan, mudah tersinggung, dan kehilangan waktu bersama teman atau keluarga. Namun, beberapa peserta mengakui memang sulit untuk mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karena banyak dari mereka yang harus bekerja double atau bahkan triple job di Puskesmas.

Bu Diah juga memberikan cara-cara kepada peserta untuk dapat menikmati hidup dengan sederhana. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk hidup dengan sederhana diantaranya bernafas berkesadaran, berjalan, olahraga, menikmati makan dan minuman yang sedang dimakan, tidur berkualitas, bersyukur, menghubungi teman lama, dan menerima dengan ikhlas.

Hidup berkesadaran atau mindfulness sangat penting untuk membuat kita bisa hidup di dunia saat ini, bukan di dunia masa lalu maupun masa depan. Mindfulness adalah membawa kesadaran secara utuh saat ini. Mindfulness memiliki beberapa prinsip dasar, diantaranya membawa perhatian pada saat inim menguatkan perhatian, mengenali pikiran yang muncul atau emosi yang dirasakan dan sensasi tubuh, mengasihi diri dan kebaikan, dan tidak menilai atau menghakimi. Jika kita bisa hidup berkesadaran, ternyata banyak banget hal bermanfaat yang bisa diperoleh, diantaranya: membantu mengatasi anxiety, mengurangi stress, mengatasi depression, membantu mengatasi masalah kesehatan kronis, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan produksi dopamine di otak.

Para peserta sangat senang dan tertarik untuk belajar lebih dalam lagi mengenai hidup berkesadaran. Banyak contoh yang telah diberikan oleh narasumber untuk belajar hidup berkesadaran. Misalnya saja, makan berkesadaran, membaca berkesadaran, mendengar berkesadaran, berjalan berkesadaran, bahkan relaksasi total. Kamu mau hidup kamu lebih bahagia? Yuk coba belajar hidup berkesadaran!

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top