Anak Muda Bersua

“Mari menyeru perlawanan lewat berbagai cara. Bekerja, mencipta, bersuara, bergerak dalam karya” –Najwa Shihab

Pemerintah saat ini masih belum melibatkan remaja secara aktif dalam kepemerintahan, baik dari perencanaan hingga evaluasi program, ataupun kritik dan saran untuk perbaikan program-program yang utamanya menyasar remaja. Minggu pagi, 1 Juli 2018 di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar pada acara Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja, salah satu remaja perwakilan Forum Remaja Bali menyuarakan hak-haknya sebagai remaja dan ajakan kepada kawan-kawan remaja untuk ikut serta berpartisipasi aktif dalam roda kepemerintahan. Forum Remaja Bali bersuara tentang partisipasi remaja dan pemberdayaan remaja untuk terlibat menghadapi berbagai problema remaja seperti permasalahan kesehatan reproduksi dan seksualitas seperti meningkatnya angka hubungan seks pranikah yang tidak aman, kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual, HIV/AIDS hingga penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan tersebut diikuti oleh  kampus IIK Bali, KPA Provinsi Bali, Biro Humas Setda Provinsi Bali, KISARA dan FRB , serta masyarakat yang sedang berolahraga di sekitar Lapangan Puputan Niti Mandala Renon. Forum Remaja Bali menyampaikan pesan bahwa remaja harus berperan aktif didalam upaya menghadapi masalah remaja, karena di masa depan remaja akan menjadi generasi penerus bangsa. Remaja juga harus memiliki kualitas diri dalam dirinya. Dengan remaja memiliki kualitas diri tentu saja nantinya juga menjadi generasi yang berkualitas pula. Selain itu remaja juga dapat megikuti program yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Remaja sangat perlu untuk dilibatkan didalam perencanaan hingga evaluasi program Pemerintah. Jadi disini artinya remaja bukan hanya menjadi objek saja tetapi juga menjadi subjek karena dilibatkan secara aktif, baik  untuk memberikan kritik dan saran ataupun berperan dalam pengambilan keputusan.   Untuk pemberdayaan remaja dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman-pemahaman sehingga remaja memiliiki skill atau kemampuan untuk dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehidupan seksualnya. Hal ini tentu saja sesuai dengan amndat dari IPPF bahwa remaja memiliki hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi yang harus dipenuhi.

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top