Ratusan remaja serta pengelola program kesehatan dari 34 Provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan Jambore Konselor Sebaya tahun 2019 yang diadakan di Hotel Kartika Chandra Jakarta pada tanggal 20-23 Maret 2019. Kegiatan yang mengambil tema “Remaja Sehat, Remaja Tangguh, Konselor Idola” ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan remaja terutama dalam memberikan informasi kesehatan, membantu temannya mengenali masalah kesehatannya dan melakukan rujukan kepada petugas kesehatan apabila menemukan masalah temannya yang tidak dapat diatasi oleh mereka serta untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang masalah kesehatan remaja dan memperkuat jejaring dengan puskesmas. Pembukaan Jambore ini dihadiri oleh Drg. Wara Pertiwi, O. MA sebagai Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja.
Selain menghadiri kegiatan Jambore Konselor Sebaya tahun 2019, masing-masing peserta perwakilan daerah juga diajak untuk menghadiri Youth Town Hall Nasional 2019 yang diadakan di Balai Sarbini (21/03). Youth Town Hall merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Central Indonesia’s Strategic Development Initiative (CISDI) yang bertujuan sebagai platform konsultasi dan partisipatif antara pemangku kepentingan terkait dan kelompok pemuda untuk bertukar masukan dan rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan kelompok pemuda dalam kesehatan dan kesejahteraan kalangan remaja. Dari acara ini menghasilkan Deklarasi Pemuda terkait pembangunan di Indonesia. Acara yang digagas oleh Diah S. Saminarsih sebagai Senior Advisor to the DG WHO for Gender and Youth ini juga dihadiri oleh beberapa menteri Republik Indonesia, pembicara dari founder-founder hebat di Indonesia, atlet serta artis Indonesia, dan perwakilan pemuda SEAR (South-East Asia Region).
Setelah mengikuti Youth Town Hall Nasional 2019, para peserta Jambore Konselor Sebaya kembali lagi ke Hotel Kartika Chandra untuk melanjutkan kegiatan Jambore. Masing-masing perwakilan daerah diajak untuk saling berkenalan satu sama lain sehingga menjadi akrab. Tak hanya berisikan memberian materi, Jambore kali ini juga berisikan serangkaian permainan untuk para peserta. “Menurut aku jambore kemarin itu sangat membuat aku terinspirasi supaya aku harus banyak lagi mengetahui tentang isu-isu remaja dan aku juga mendapatkan banyak teman yang baik, ceria, dan seru. Nanti sehabis ini aku akan membagikan pengalamanku ini di sekolah, keluarga, organisasi dan lingkungan tempat aku tinggal,” ungkap Marice Maniani salah satu peserta dari Provinsi Papua.
Jambore Konselor Sebaya tahun ini merupakan Jambore yang kedua kalinya diadakan. Sebelumnya diadakan di Bogor pada tahun 2015. Menurut Ara Koswara Nugraha atau yang akrab disapa Kak Ara selaku salah satu panitia Jambore Konselor Sebaya tahun 2019 berpendapat bahwa, “kalau dulu acaranya lebih sederhana, tempatnya lebih sederhana, pesertanya lebih dikit kemudian pematerinya hanya 2 narasumber. Materi konselor sama kespro. Nah kalo tahun ini juga ada Youth Town Hall juga,” ujarnya. Selain itu, menurut Kak Ara acara Jambore tahun ini termasuk sukses walaupun ada beberapa kendala. “Alhamdulillah sukses semua kegiatan terlaksana dengan baik. Ada beberapa kekurangan tapi bukan hal yang mendasar. Seperti kurangnya koordinasi dengan peserta daerah terutama ibu-ibu yang keluar untuk jalan-jalan dan keterlambatan perlengkapan yang disediakan pihak hotel,” tambahnya.
Diharapkan setelah kegiatan ini remaja-remaja yang sudah ikut serta dalam Jambore Konselor Sebaya tahun 2019 dapat lebih berperan aktif dalam menanggapi isu-isu remaja di Provinsinya masing-masing. Kak ara juga berpendapat bahwa, “kalau dari aku selaku panitia dari pihak luar kemenkes, berencana membantu menggerakkan teman-teman di daerah untuk membuat layanan dan gerakan konselor melalui media digital. Aku juga berharap Jambore kedepannya semoga pesertanya sesuai standart/tidak asal comot. Pembinanya bisa membantu bukan jalan-jalan. Nah kalau harapanku untuk remaja di Indonesia, seberapa berat apapun masalah dari eksternal yang membebani diri, tetap kembangkan bakat sesuai kesukaan/passion,” imbuhnya.
Bulan
Relawan KISARA