BERAKSI UNTUK JADI BAGIAN DARI PERUBAHAN

“Jadi bagian dari perubahan” menjadi tagline dalam serangkaian program BERAKSI (Bersama Aku dan Kamu Sadar Gizi). Program ini merupakan upaya kolaboratif yang digagas oleh Kisara PKBI Bali dalam rangkaian Youth Nutritiative Batch II yang diinisiasi oleh Rise Foundation, dengan dukungan penuh dari Global Alliance For Improved Nutrition (GAIN) Indonesia. Kisara PKBI Bali berhasil terpilih sebagai salah satu dari 15 organisasi orang muda di seluruh Indonesia yang melakukan aksi nyata untuk meningkatkan partisipasi remaja dalam pemenuhan hak atas informasi gizi serta akses terhadap makanan yang lebih sehat, aman, terjangkau, bertanggung jawab, dan tidak boros pangan bagi remaja di Indonesia.

Urgensi permasalahan gizi yang sangat relevan dengan kesehatan remaja menjadi dasar utama dari program BERAKSI. Program ini dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap isu gizi melalui pendekatan yang interaktif dan partisipatif. Kolaborasi menjadi kunci utama dari pelaksanaan program, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, komunitas, sekolah, dan organisasi pemuda. Program ini dilaksanakan di Kecamatan Denpasar Barat, dengan Desa Tegal Kertha sebagai wilayah intervensi utama. Pemerintah Kecamatan Denpasar Barat, Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Puskesmas I Denpasar Barat juga turut berperan aktif mendukung terlaksananya program ini. Program ini melibatkan 5 sekolah tingkat SMP dan SLB sebagai target edukasi dan peningkatan kapasitas remajanya.

Keterlibatan komunitas lokal menjadi hal tak terpisahkan dari keberhasilan program dijalankan, Kebun Berdaya, Jendranath, Teman Sayur, Makan Tengah, dan Bibit Pusaka Bali menjadi mitra kolaborator dalam pelaksanaan program. Selain itu, organisasi pemuda seperti Bali Deaf Community, Bumi Setara, dan Forum Anak Daerah Tingkat Kota Denpasar juga ikut terlibat dalam pengembangan media edukasi untuk mendukung akses informasi yang inklusif, termasuk untuk remaja dengan disabilitas.

Isu gizi merupakan masalah yang krusial, terutama bagi remaja yang berada di masa perkembangan kritis. Pola makan yang tidak seimbang, konsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta gaya hidup sedentary yang semakin marak di kalangan remaja berkontribusi pada meningkatnya prevalensi obesitas dan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Untuk mengatasi hal ini, program BERAKSI memanfaatkan tiga langkah utama Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang diaplikasikan melalui tiga siklus pendekatan: Belajar, Berkarya, dan Berdampak.

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kapasitas remaja melalui kegiatan Belajar di Kebun, Aksi Nyata sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran, dan co-design workshop untuk memetakan potensi dan data yang relevan bagi pelaksanaan program. Kampanye digital dan pengembangan media edukasi, termasuk untuk remaja Tuli, juga menjadi bagian dari upaya memperluas jangkauan informasi. Selain itu, kegiatan roadshow ke sekolah-sekolah dilakukan untuk memastikan bahwa informasi terkait kesehatan dan gizi dapat diakses oleh lebih banyak remaja. Di penghujung program, diadakan pameran yang berfungsi sebagai ruang kreatif bagi remaja untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman.

Lebih dari 500 remaja secara langsung telah menjadi penerima manfaat dari program ini, sementara itu lebih dari 60.000 pengguna berhasil dijangkau melalui kampanye digital. Salah satu peserta program, Sekar, menyampaikan pengalamannya bahwa tantangan 30 Hari Sadar Gizi yang diikutinya membawa perubahan signifikan pada kebiasaannya sehari-hari. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga memotivasi Sekar untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan membagikannya dengan orang lain. Sekar menyampaikan:

“Karena background ku Manajemen, pas aku ikut program Beraksi aku ngerasa banyak hal penting yang aku dapet tentang gizi untuk diri ku sendiri, mulai dari sistem pangan , pilihan makanan yang sehat. Aku juga ikut Beraksi Goes To School dan yang paling buat aku seneng adalah goes to SLB 2 di sana pertama kali aku sharing tentang materi yang aku dapat saat belajar di kebun kepada anak-anak disabilitas. Dan aku juga ikut program challenge 30 hari sadar gizi yang buat aku sedikit berubah dari pola konsumsi aku sebelumnya.”

Sebagai penutup dari rangkaian program, Pameran Festival MANUSIA 3.0: Setengah Isi, Penuh Gizi diadakan pada Minggu, 22 Desember 2025 bertempat di Kantor Camat Denpasar Barat. Festival ini hadir sebagai ruang kreatif bagi remaja dan pemangku kepentingan lintas sektor untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan gizi remaja. Ibu Ida Ayu Maharatni, Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Barat, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kembali kepada makanan asli dan menghindari makanan olahan sebagai salah satu langkah utama dalam meningkatkan kesadaran gizi di kalangan remaja. Luh Kertiasih dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar juga menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam menghadapi masalah kesehatan gizi.

Ibu Dibiarma Darmawan, salah satu fasilitator workshop, mengungkapkan kekagumannya terhadap antusiasme remaja dalam memperhatikan kesehatan dan menyatakan bahwa berbagi pengetahuan tentang makanan Bali yang sehat menjadi salah satu aspek yang paling berharga dari program ini. Sebagai penutup, Ni Made Tariani, Project Officer program BERAKSI, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan berharap akan adanya program kolaborasi lanjutan antara anak muda dan orang dewasa untuk bersama-sama mencapai kesehatan remaja yang lebih baik.

“Harapan kami, semoga ke depannya ada program-program kolaborasi antara anak muda dan orang dewasa untuk sama-sama mendukung terciptanya kesehatan remaja yang bahagia dan ceria,” 

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top