I Gusti Ngurah Edi Putra
Relawan Kisara PKBI Bali
Dalam rangka memperingati Hari Tanam Pohon Nasional, KISARA yang ikut bergabung bersama 10 komunitas melaksanakan kegiatan tanam 1000 bibit mangrove di perairan Wanasari, Tuban. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan saat hari Banyupinaruh pada Minggu, 29 November 2015. Kegiatan Tanam Pohon Nasional sebenarnya jatuh pada tanggal 28 November 2015, namun karena berhubung dengan Hari Raya Saraswati, maka dipilihlah satu hari setelahnya. Esensi dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kepedulian masyarakat umum terutama generasi muda akan pentingnya menanam dan merawat mangrove untuk generasi mendatang.
Kegiatan Hari Tanam Pohon Nasional diawali pada pukul 8.30 WITA dengan menyusuri area tanam dan melakukan pembersihan dari sampah anorganik, selanjutnya dilakukan pemasangan ajir sebagai tempat untuk meletakan bibit mangrove yang akan ditanam. Pembersihan area berlangsung selama 1,5 jam sambil menunggu air di sekitar mangrove menjadi pasang. Tepat pukul 10.00 WITA, kegiatan dilanjutkan dengan lomba mengumpulkan sampah dengan menggunakan kano di sekitar perairan Wanasari, Tuban. Setiap komunitas mengirimkan 2 orang perwakilan untuk mengikuti perlombaan mengumpulkan sampah dan KISARA diwakili oleh Herby dan Angga Dhita. Sampah yang berhasil dikumpulkan oleh masing-masing komunitas selanjutnya dihitung berdasarkan berat dan jenis sampah untuk menentukan pemenangnya.
Setelah pelaksanaan kegiatan lomba, acara selanjutnya yaitu acara bebas dan istirahat sampai pukul 14.00 WITA. KISARA mengisi kegiatan ini dengan makan bersama dan saling mengakrabkan diri. Kegiatan selanjutnya yaitu community sharing. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk meningkatkan keakraban antar komunitas yang ikut serta dalam Hari Tanam Pohon Nasional dengan berbagi informasi mengenai kegiatan komunitas serta potensi kerjasama antar komunitas. Pada saat community sharing, KISARA diwakili oleh Diah Ganaki untuk memperkenalkan apa itu KISARA, kegiatan/program kerja, dan perekrutan relawan. Banyak komunitas yang merasa tertarik mendengar pemaparan mengenai KISARA karena KISARA satu-satunya komunitas yang digerakkan dari, oleh, dan untuk remaja.
Kegiatan community sharing ditutup dengan pengumuman pemenang lomba mengumpulkan sampah dengan kano dan KISARA yang diwakili oleh Herby dan Angga Dhita berhasil menduduki posisi teratas yang berhasil mengumpulkan sampah dengan jumlah dan jenis terbanyak, yang kemudian disusul oleh BEM PM Unud, dan Bali Deaf Community. Sebagai pemenang, perwakilan KISARA berhak menerima hadiah olahan makanan dari Kampoeng Kepiting.
Tepat pukul 16.00 WITA, sampailah pada acara puncak, yaitu penanaman 1000 bibit mangrove. Bersama komunitas lainnya, KISARA bergandengan bahu-membahu memindahkan bibit mangrove dari tempat pembibitan ke area tanam. Selain, diikuti oleh 10 komunitas, kegiatan penanaman juga mengundang masyarakat umum yang ingin bergabung dalam penanaman pohon. Peserta kegiatan yang berjumlah 80-100 orang telah berhasil menuntaskan penanaman 1000 bibit mengrove sampai pukul 18.30 WITA. Hal yang terpenting dari kegiatan ini yaitu bukan hanya sekedar “menanam”, tetapi juga ikut “merawat”. Maka dari itu, KISARA akan berkomitmen untuk ikut terlibat dalam perawatan mangrove rutin ke depannya.