Noni Shintyadita
Relawan KISARA PKBI Bali
One Night Stand sepertinya menjadi sebuah fenomena seksual yang makin banyak dibicarakan saat ini. Bukan hanya dibicarakan, malah juga dilakukan, mengingat banyaknya kesempatan dan peluang serta pergeseran norma tentang sebuah relasi yang membuatnya tidak lagi menjadi sebuah hal yang tabu buat dilakukan oleh sekelompok orang. Sebuah aktivitas seks yang bisa dilakukan kapan saja dan dengan orang yang baru bertemu, berprinsip pada “Have fun, no more! Without love, comitment and married”. Ini tentu saja merupakan sebuah relasi seksual yang unik, menantang, sekaligus mengundang banyak risiko penularan infeksi menular seksual.
KASUS MASUK :
“Itu (one night stand) beberapa kali saya lakukan dengan orang yang baru saja saya kenal. Saya rasa itu bukan masalah serius toh kita sama-sama mau” – SB
“terkadang saya melakukannya dengan orang yang baru saya kenal namun biasanya hubungan kami berlanjut setelahnya” – DP
SEKS BEBAS DAN LIFE STYLE
Pengertian seks bebas menurut Sarwono (2003) bahwa seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing), berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan. Perilaku seks pranikah di Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan, khususnya pada remaja, pelajar, dan mahasiswa di beberapa perkotaan. Perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita di luar perkawinan yang sah (Sarwono, 2005).
Prinsip Gaya Hidup (Style of Life Principle), yaitu usaha individu untuk mencapai superioritas atau kesempurnaan yang diharapkan, memerlukan cara tertentu. Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat menambah, atau menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Dari dua dorongan itu, yang terpenting adalah dorongan dalam diri (inner self). Bahwa karena peranan dalam diri ini, suatu peristiwa yang sama dapat ditafsirkan berbeda oleh dua orang manusia yang mengalaminya.
INNER DAN EXTERN SELF DRIVEN PELAKU ONE NIGHT STAND
Menurut Adler masalah dalam kehidupan selalu bersifat sosial. Adler menyebutkan hal ini sebagai gaya hidup (style of life). Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the inner self driven) yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat menambah, atau menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam membentuk perilaku seseorang. Oleh karena itu, segala konsep dan pengertian dari kesehatan reproduksi harus diberikan bekal masa depan. Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku sebagai perwujudan dari arti keseluruhan sifat manusia sebagai individu, tampak dalam tingkah laku dalam masyarakat dan berdasarkan pandangan orang lain. Media juga berpengaruh didalamnya, salah satu bentuk permasalahan yang terjadi akibat kehadiran media adalah hilangnya nilai-nilai tradisional dan munculnya nilai-nilai modern yang deduktif. Media informasi yang sarat dengan muatan materi seksualitas, perilaku agresif dan konsumerisme bukan tidak mungkin turut mewarnai gaya hidup. Karena tanpa disadari isi dari media pun mempengaruhi stuktuktur kognitif dan afektif dalam diri kita. Motif, dimana merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kediaran tertentu guna mencapai suatu tujuan (superiority). Hal ini berarti bahwa dalam aktivitas seksual pun tidak luput dari motif. Hubungan seksual one night stand yang dilakukannya sesungguhnya bermotif hanya untuk mencari kepuasan semata.
ONE NIGHT STAND ? LETS THINK TWICE
Banyak sekali resiko yang didapat jika melakukan one night stand seperti :
- Deperesi dan Stres
- Kehamilan Tidak Diinginkan
- IMS, yaitu infeksi yang menular dari seseorang ke orang lain melalui hubungan seksual
- Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbau dan berwarna.
- Adanya luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut (nyeri ataupun tidak)
- Rasa perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing
- Pembekakan sekitar daerah pangkal paha.
- Jenis-jenisnya : Ulkus Mole, Trikomoniasis, Sifilis, Akuminata, Kutu Kelamin, Gonore, Klamidia, Kandidiasis, HIV&AIDS.
TIPS & TRICKS
MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
Tentu sebagai remaja kita harus memanfaatkan waktu dengan baik dan mengisi dengan hal-hal positif agar diri kita berkembang bukan ? Karena masa depanmu berada ditanganmu sendiri. Jadi pastikan kamu :
- Tidak melakukan hubungan seks sebelum nikah. Jika sudah pernah dan sering melakukan seks, lakukanlah dengan aman dan sehat.
- Mencari informasi yang benar mengenai kesehatan remaja khususnya kesehatan reproduksi.
- Menghindari penggunaan obat-obat terlarang, jarum suntik, tatto dan tindik yang tidak steril
- Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja dalam hal ini masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru, dan teman.
- Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab.
- Yang terpenting adalah jadi remaja yang sehat dan bertanggung jawab.
Editor: I Gusti Ngurah Edi Putra