Pengembangan Media Pembelajaran Kespro Remaja Disabilitas Intelektual

Foto: Edukasi Kespro Menggunakan Media Phantom Organ Reproduksi oleh Guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk Remaja Disabilitas Intelektual

Program pengembangan media pembelajaran remaja disabilitas merupakan program yang dilakukan untuk mendukung guru dalam mengimplementasikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (Kespro) di SLB. Program ini merupakan kelanjutan dari program piloting pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi yang dilakukan oleh PKBI Daerah Bali pada tahun 2017. Program tersebut dilaksanakan di 2 provinsi yaitu Jakarta dan Bali sedangkan di Bali program tersebut dilakukan di 3 SLB yang ada di Badung, Denpasar, dan Buleleng. Program pada tahun 2017 tersebut berjalan atas dukungan dari Rutgers WPF Indonesia dan pemerintah Belanda

Sebagai upaya keberlanjutan program maka PKBI Daerah Bali melalui program remajanya yaitu Kisara kembali melakukan intervensi program di SLB pada tahun 2020 dengan fokus pada pengembangan media pembelajaran. Program ini bertujuan untuk menguatkan keterampilan dan memfasilitasi guru media pembelajaran yang dapat mendukung dan mengoptimalkan guru dalam mengajarkan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja disabilitas di SLB. Pengembangan media pembelajaran kespro ini dilakukan di 3 SLB percontohan di Provinsi Bali terdiri dari SLB Negeri 1 Badung, SLB Negeri 1 Gianyar, dan SLB Negeri 3 Denpasar dengan melibatkan total 30 orang guru. Program ini dilakukan melalui 3 tahapan yaitu:

  1. FGD (Foccus Group Discussion) untuk pemetaan kebutuhan
  2. Peningkatan kapasitas guru fasilitator
  3. Pengembangan media pembelajaran kesehatan seksual dan reproduksi

Tedapat 3 isu utama yang dijadikan dasar dalam pengembangan media berdasarkan hasil FGD yaitu kebersihan organ reproduksi, pencegahan kekerasan seksual, dan pencegahan KBGO. Setelah melalui proses pengembangan dibuatlah 4 media utama terdiri dari:

  1. Phantom organ reproduksi untuk mendukung guru mengajar materi kebersihan organ reproduksi
  2. Spanduk body mapping untuk mendukung guru mengajar materi pubertas
  3. Human standing banner untuk mendukung guru mengajar materi pencegahan kekerasan seksual
  4. Papan benar salah untuk mendukung guru mengajar materi pencegahan kekerasan berbasis gender.

Selain itu juga dibuat buku panduan penggunaan media yang juga berisi pesan kunci dan bahan bacaan untuk guru. Intervensi program juga dilakukan dengan melatih 30 orangtua dari 2 sekolah percontohan terkait kesehatan reproduksi dan dikembangkan juga buku saku untuk orang tua.

Penulis: Ni Made Tariani

Leave a Replay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top