Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas merupakan bagian utama dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh KISARA. Oleh karena relawan KISARA merupakan remaja yang berusia 10 – 24 tahun, maka setiap kegiatan dilakukan oleh remaja dan untuk remaja. Dengan itu, remaja yang dijangkau akan merasa lebih dekat karena terlihat sebaya atau memiliki karakteristik yang sama. Selain menjangkau remaja secara langsung, untuk mengoptimalkan dalam pemberian edukasi kesehatan reproduksi dan seksualitas yang komprehensif dan berkelanjutan, KISARA bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Denpasar memberikan pelatihan pada guru di beberapa sekolah di kota Denpasar sebagai salah satu project Get Up Speak Out (GUSO) PKBI Bali. Pelatihan yang dilakukan yaitu pelatihan guru sebagai fasilitaor modul SETARA (Semangat Dunia Remaja) yang merupakan modul dalam pemberian pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang komprehensif untuk remaja sekolah tingkat menengah pertama (SMP).
Pelatihan diikuti oleh 12 orang guru dan 3 orang relawan KISARA, yang dilaksanakan selama 4 hari, dimulai dari tanggal 18 hingga 21 Mei 2017. Pelatihan berjalan dengan sangat menarik dan dinamis setiap harinya, tentunya dengan suasana yang santai namun tetap terjaga kualitas konten pelatihannya. Tujuan dari pelatihan ini yaitu meningkatkan pengetahuan guru tentang Pendidikan Seksualitas Komprehensif (apa, mengapa dan bagaimana) sebagai intervensi kunci untuk pencegahan resiko dan kerentanan seksual dan reproduksi remaja, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk membangun nilai-nilai positif peserta terkait tema-tema pokok yang terkandung dalam modul SETARA serta merumuskan rencana tindak lanjut setelah pelaksanaan pelatihan fasilitator SETARA di tingkat lokal.
Materi pelatihan selama empat hari meliputi gambaran perubahan perkembangan remaja, mengenal pendidikan seksualitas yang komprehensif, narkoba, gender, kekerasan dalam pacaran, kehamilan tidak direncanakan, HIV – AIDS dan Infeksi Menular Seksual lainnya, serta teknik komunikasi sebagai pendidik dan fasilitator. Pelatihan dikemas dengan gaya semenarik mungkin, dimana guru – guru lebih banyak melakukan diskusi kelompok, permainan, dan simulasi. Peserta terlihat antuasias dalam mengikuti setiap sesi, bahkan ada salah satu guru yang menyebutkan bahwa baru pertama kali mengikuti pelatihan yang membuatnya tidak mengantuk, dikemas dengan sangat menarik, dan interaktif. Seluruh guru yang mengikuti pelatihan merasa senang dan bahagia karena mendapat kenalan baru, wawasan baru, dan tentunya bahan ajar baru yang akan diberikan pada peserta didiknya. Selanjutnya, materi – materi yang diberikan saat pelatihan dan tertera di modul SETARA akan digunakan guru sebagai tambahan bahan ajar di kelas untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan seksualitas yang komprehensif pada peserta didiknya. Relawan KISARA sebagai fasilitator dalam pelatihan tersebut merasa sangat senang karena mendapatkan respon yang sangat baik dari para guru dan tentunya berharap dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan optimal oleh guru – guru.
Dengan adanya kerjasama aktor strategis dalam pemberian edukasi kesehatan seksual dan komprehensif untuk remaja di sekolah, semoga banyak remaja yang semakin terbuka untuk berdiskusi mengenai kesehatan reproduksi dan seksualnya, sehingga informasi yang benar dapat terserap dengan baik dan masalah dapat sedini mungkin dicegah.
Viva Youth Viva KISARA!
Oleh:
Ni Luh Eka Purni Astiti